CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4, Hasrat-Bispak46 "Eh kalian lihat tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan terus melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly saat kami ketujuan parkir mobil.

"Zaman iya Sher? Saya gak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin cuman Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu tidak sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara memikat.

"Kalian ini… apaan sich…", saya mengeluhkan kecewa meski sesungguhnya hatiku puas sekali dengar semuanya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memang betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama untuk menghinaku habis habisan dari mulai kantin hingga ke parkir mobil. Tidaklah ada yang dapat kulakukan, saya tidak dapat membalasnya kata-kata mereka dan pasrah saja disertai ke-2  pacarku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sesuai ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, kemungkinan sebab ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya panggilan Andy.

Sekarang saya cuman dapat turut menunduk malu. Karena sebab Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuman untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh ditiadakan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas jika kamu hingga menyingkirkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

Mukaku rasanya nyata-nyata panas. Entahlah, kemungkinan mukaku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan kecewa bersatu puas dan malu, namun mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi lebih gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang mengangkat tangannya.

Saya balas mengangkat tangan tidak lama dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan sesaat, nyatanya Andy pula angkat tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri mengayalkan apa yang kurang lebih bisa terjadi di dalam rumah Jenny seusai ini. Manalagi Sherly ikut serta kesana. Kemungkinan Sherly dan Jenny akan ajak Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan nafsuku mulai naik memikirkan semuanya.

Namun saya sadar saya jangan memikirkan beberapa hal yang dapat memunculkan hasratku saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya gak mau permalukan diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya tidak mau Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya bila kedepan obrolanku gak menyambung sebab pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas di saat saya memandang Andy.

"Hai pun Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meskipun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali termenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul lagi nungguin saya?", saya menanyakan pada Andy.

Andy tersenyum malu dan mengusikk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap was-was.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kebingungan Andy. Kendati pun sudah pasti saya terasa suka, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy pengin berkata suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap kami ini belum dengan status sepasang pujaan hati.

Meskipun demikian, besar keinginanku kalau pada tempo dekat kami berdua akan nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya tidak sadarkan diri, dan saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut ini waktu yang kutunggu nanti semenjak saya berjumpa serta mengenali Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku akan selekasnya terwujud.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa puas yang sangat amat.

"Bila gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berujar lambat, dan mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan kuat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni sebuah janji yang memuaskan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit di Andy seusai kembali lagi kami termenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pula take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak kuat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan mengontakku malam nanti, tidak tahu apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang terang ini hari saya suka sekali, dan saya telah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan saat yang cantik bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1x sewaktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya memandang Wawan yang memberikan pintu bagiku, dan saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya mengendalikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit kaget lihat ada mobil kokoku dalam garasi. Dan di saat saya lihat kokoku berada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang jelas menyimpan marah padaku itu gak akan seberani itu untuk menyentuhku saat ada kokoku di sini.

Karenanya saya turun dengan rileks, serta merapat mengarah kokoku yang repot di mobilnya. Saya lihat Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, dan saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada risau dapat diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya telah ada dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberinya satu kotak CD masih terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku udah tuntas memasangkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Terimakasih ya ko", kataku dengan suka dan menimang-nimang nimang CD itu, lalu memulai membaca lihat judul lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian menggerecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta kejar kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

Sekianlah bila saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sebagai berikut. Setelah itu kami makan bersama sekalian sama-sama bercerita beberapa hal yang anyar kami alami.  Sudah pasti saya tidak segila itu untuk bercerita seluruh pekerjaan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak diperlukan handycam. Ada pada kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami udah usai makan.

"Oh iya… sekejap saya ambilkan ya ko", kataku sembari membasuh tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku dan saya menanti kokoku tuntas membersihkan tangan, lalu kami saling ke atas ke arah kamarku sembari kadang-kadang sama-sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny menjadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang lalu seluruhnya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, waktu Jenny dan Sherly hadir mengantarku serta memandang sepatu Cie Stefanny.

Sebentar jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya berasa takut mengandaikan apa reaksi kokoku bila dia lihat Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku segera kembali tenang sewaktu saya sadar jika tidaklah ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Sesudah kokoku membenahi anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, tuturnya ingin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti biasanya.

Sembari tutup pintu sesudah kokoku udah keluar kamarku, saya mulai pikir, bermakna saya sendirian hingga sampai esok malam. Dan saya tahu saya mustahil berhasil lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya gak menutup diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi saya kebingungan pun pikirkan apa yang wajib kulakukan waktu saya mesti makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya harus meredam lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karena itu saya menggembok pintu kamarku, namun sebuah ketukan pada waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan merengkuh kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, dan saya usaha merehatkan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas memegang badanku secara halus, dan saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan terheran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut jika pintu yang baru kukunci telah diketok begitu?", saya protes serta mendangak menyaksikan kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech kalaupun getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan mukaku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada dalam dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya gak pengin melepas kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku justru syak wasangka dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentunya gak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Selesai kokoku keluar kamar, saya kembali menggembok pintu kamarku biar saat nanti kokoku udah pergi, saya telah aman. Sekurangnya ini siang saya bebas dari masalah pak Bijakin, Wawan serta Suwito yang jelas gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini pastilah dapat melindungiku dari rasa lapar saat kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk mengelit hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang sesaat, biar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy menghubungiku. Dan tentu saya tidak langsung ingin tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap buat selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku untuk mempersiapkan air hangat di shower dengan memutar handel keran ke yang umumnya.

Seusai saya berasa air yang memancar dari shower ini gak terlampau dingin, dengan enjoy saya menanggalkan busana dan rok seragam sekolahku,  bra serta celana dalamku, lalu segalanya kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya menutup pintu kamar mandiku dan saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa letih yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis seluruhnya badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Sekian kali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa berencana waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari awalannya yang tidak berencana itu saat ini saya sendiri yang jadi menyengaja sentuh serta menarik ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengayalkan Andy sedang mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mengesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan bersamaan nafsuku yang kian menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Seluruhnya rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengayalkan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra,  lagi meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara lembut sebagai berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku telah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, dan menggeliang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri serta saya terus memikirkan Andy yang mengerjakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku tambah gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap detakan yang memunculkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku telah mulai beralih menjadi dengusan, dan selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mendesah panjang, tidak kuat kembali terima semuanya kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah, saya menyaksikan ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku terus merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti lesap demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya menyambat perlahan mengendalikan malu mengetahui bila saya barusan bermasturbasi sembari mengayalkan Andy, dan saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, serta orgasmeku juga menyurut. Rambutku jadi basah semuanya, serta saya memutus untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya udah merasakan nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, waktu saya hampir menjerit di saat saya memandang bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi kordennya tak kututup.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA BOHAY PART4

"Kalian ini telah hilang ingatan ya!", saya 1/2 mendamprat pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat bila badanku ini udah berkali kali dicicipi serta dijarah habis oleh mereka. Tentu bertelanjang badan di depan mereka udah bukanlah perihal yang gemilang, manalagi kini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi tidak tahu mengapa, sekarang saya terasa dongkol diintip oleh mereka sebagai berikut.

Wawan dan Suwito beraga tidak dengar kata kataku, serta mereka berdua menyimpan tangan mereka dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan mau saya ulangi kata kataku, sampai saya semakin kecewa. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Jika kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar sebagai berikut padaku.

Saya ambil langkah ke jendela dan akan tutup tirai jendela kamarku ini, di saat tiba-tiba tersirat sebuah inspirasi yang membuatku mau ketawa.

Menyaksikan mereka selalu menyaksikaniku begitu, saya bukanlah menutupkan tirai jendela kamarku, tetapi saya malahan mengendurkan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama