CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK, Hasrat-Bispak46 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja telah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah masalah Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali lagi ke sana. Tetapi ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Karena udah diberhentikan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tidak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah wafatkannya. Tak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara limbung serta jiwa tergoyang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Meski penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan masih turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, serta terciprat waktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seorang pengendara motor ada di sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK

Sesaat Sani tercenung. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan buka kembali sesi baru saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperkira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan kejadian ini dan bukan libatkan JP. JP sendiri didapati sudah distop secara tak hormat lantaran dapat dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam lagi menyajikan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua tengah ada di dalam satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" sengit seseorang laki laki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen melihat tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar saru memandang kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut tonton film dahsyat tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menentang saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah poto Sani sewaktu sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih ketika penangkapan di dermaga, serta beberapa foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia patut syak wasangka dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya justru tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku pengen tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi bila saya bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengen sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta meletakkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pelepasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga tak gunakan pakaian ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas momen-kejadian mirip waktu masih menyusup, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini tuturnya kamu pengen cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mencapai kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Meskipun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya selalu lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak pilih ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa tidak mempunyai harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata masyarakat, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri sewaktu mabok. Jadi ia lantas tidak pikir jenis-jenis waktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak lagi terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama seperti yang didakwakan penjuru dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut untuknya, di mana seluruh orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana seluruhnya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa bercakap atau bergaul sang bapak, dia lekas melepaskan busana lelaki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja untuk Ryoko gak raib. Selepas membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung mendapatkan service papan atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tegang. Mereka lalu ubah status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering karena kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah orang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombongan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menentang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awalnya, dan dia memanglah tidak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PSK

Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, dan perih waktu dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha semestinya untuk memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya service terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu bila banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena mesti melepaskan unggulannya jadi gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan di saat dia masuk ke kamar serta menyaksikan Sani celentang tidak sadarkan diri tidak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan karier menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, sampai kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias amat menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir gak bermake-up justru membutanya jadi sangatlah anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang mendambakan servis dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya bikin konsumennya demikian menggemari dianya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumennya tidak akan mengenal bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sering layani lelaki, Sani juga mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin banyak tamunya berasa seperti lelaki istimewa.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun realitanya bila bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, ketenaran yang diraih Sani mulai membuat orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani ada dirinya-lah unggulan di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara berani.


"Saya gak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dimaksud Mira, sebab dia sendiri udah berulangkali cicipi kehangatan serta service keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud sewaktu tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama