CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY


CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY, Hasrat-Bispak46 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah orang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur sebagai seseorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap hal tersebut berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang cukup membesarkan hati buatku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tak ada yang sesuai ucapnya, Awalnya dia mendidik di kelasku, dia tidak menarik perhatianku karena badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tapi semakin ke sini saya mempunyai fantasi spesifik ialah dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana langkahnya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya memperoleh gagasan buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa menyaksikan parasnya yang terus tidak ingin jika dipotret, ini siang saya lalu memperlancar ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud tengah masturbasi memakai sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, waktu tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya kelihatan jika dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai hasrat besar pula ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku sebab benar-benar halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini review saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk menengok memandang kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin berang karena dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging mestinya akhwat lain, dia cuma gunakan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia selalu menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia menyentakku dengan keras

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY

saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, menyaksikannya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya makin memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu yakni mobile phone punyanya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya miliki sebuah buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku supaya saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta bercakap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari lagi memaksa jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung mencapai gadgetnya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberinya kepuasan untuknya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah karena saya gak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenali telephone itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Tuturnya kuatir, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, hijab panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan busanaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa saja jika tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari seusai insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu kenakan hijab panjang dibarengi gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu beberapa waktu sesudah saya alami petaka pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang cukup malam seputar jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen telah tidak bekerja kembali, karenanya saya menentukan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya ada suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak melihat jika bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tapi lantaran saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama