Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Ayu

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Ayu

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Ayu, Hasrat-Bispak46 1 bulan telah lamaran Triana dengan Alfi berakhir, lamaran yang simple dan cuma dikunjungi oleh keluarga serta kawan baik terhitung saya dan kekasihku Milla. Tergambar rasa berbahagia pada raut paras mereka berdua, senyum selalu tersungging di bibir Anna, demikian kami biasa panggil Triana.

"Selamat ya, Fi.."

"Terimakasih Rey, lu cepat donk nyusul, kapan kembali gue pikir Milla  sudah ngebet tuch ingin kawin"

"Ah, elu dapat saja Fi, nyantai saja tiba-tiba saya sudah ngeduluin elu, bagaimana?"

"Wah bagus tuch, bila begitu oke dech saya nantikan..?"

Keceriaan terpancar di muka Alfi, bagaimana tidak saat ini dia tinggal beberapa langkah kembali untuk bawa Anna kepelaminan. Ya, Anna orang gadis elok yang selalu dikejar-kejar cowok semuanya fakultas tempat Anna kuliah, oleh karenanya Alfi terasa amat untung seusai sukses bawa Anna ke ikatan lamaran.

Perjumpaan Alfi dan Anna sendiri berlangsung saat dia diundang oleh Milla doiku pada perayaan ulang tahunnya 1 tahun lalu. Sedang saya sendiri telah kenal Anna jauh awalannya. Karena Anna dan Milla ialah kawan satu universitas di satu diantara kampus di Jakarta.

Ku mengakui Anna memanglah miliki figure yang demikian prima dengan bentuk 165 cm dan berat yang bagus membikin badannya seimbang. Kaki panjang dan paras yang elok. Kalaupun saja saya belum punyai Milla kemungkinan saya akan juga usaha memburu Anna, namun saya lebih mengasihi Milla dengan keceriaan serta kecantikannya yang tak kalah kalau diperbandingkan dengan Anna.

Milla benar-benar lebih periang dibanding Anna yang lumayan pendiam, Anna paling cuman tersenyum apabila kami berempat berkelakar dan berseloroh. Milla sendiri udah jadi pujaan hatiku waktu lebih kurang 2 tahun dengan beberapa pasang keringnya zaman doian. Pernah kami putus buat beberapa hari lama waktunya namun pada akhirnya kami sama sama memahami kekeliruan kami serta mulai tanggung jawab buat doian kembali.

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Ayu

Sempat juga kuajak Milla untuk melakukan tunangan tetapi Milla menampik sebab dia tidak siap, dia ingin mengakhiri kuliahnya dahulu baru berpikiran buat menuju interaksi yang lebih jauh

"Biarlah Mas Rey, lebih bagus kita pujaan hatian kaya begini saja, saya nggak pengin kita tunangan namun putus di tengahnya jalan, toh kita dapat kerjakan seluruhnya kan?"

Demikianlah apabila saya mulai membahas lamaran dengan Milla. Betul-betul waktu pujaan hatian kami udah kerjakan perihal yang lebih jauh serta cuma bisa dilaksanakan oleh pasangan yang udah sah menikah. Namun ini kami melakukan karena rasa cinta di antara kami dan Milla juga memberikan yang paling memiliki nilai dalam kehidupannya selaku orang wanita dengan ikhlas dan di dasari cinta di antara kami.

Untuk soal yang ini buatku bukanlah yang pertama dengan Milla saja. Tapi saya pernah melakukan dengan beberapa pujaan hatiku yang awal kalinya. Namun dengan Milla saya mendapatkan suatu hal lainnya yang penuh makna dan penuh cinta dan saya kadangkala janji pada diri kita sendiri kalau Milla ialah dermaga cintaku yang paling akhir.

Pertama kalinya kami cuman hanya sama-sama berciuman serta sama-sama merayapi badan semasing, namun percakapan buat diskusi kami mulai ambil langkah lebih jauh kembali sampai satu di saat kami telah bergumul dalam sesuatu kamar hotel yang berencana kami reservasi buat bercakap-cakap.

Milla telentang di tempat tidur, tinggal celana dalamnya saja yang menempel tutupi wilayah selangkangannya. Saya sendiri sudah mencopot semua busanaku sembari merengkuh badan Milla yang terengah. Perlahan-lahan kukecup bibirnya, kubuka dan kujulurkan lidahku isikan rongga mulutnya yang mulai terbuka. Milla menerimanya dengan dengan pagutan yang luar biasa juga. 

Saya mulai tempatkan badanku di atas badannya serta selalu permainkan kecupanku, saat ini bibirku merayap turun tuju leher serta terus bergerak untuk menggapai gumpalan daging yang menjulang di atas dada Milla.

"Akh.. Mas.. Rey.." Milla mendesah lirih saat lidahku yang basah gapai pucuk payudaranya yang merah dan menegang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

lama lidahku main dari sana, mengulum dan menggigit kecil benjolan daging sebesar biji kacang di atas payudara Milla, disisipin remasan tanganku seperti saya tidak pernah senang dengan benda ukuran 36b ini.

Saat ini bibirku ada di atas perut Milla, kujelajahi lekuk pinggang Milla dengan lidahku, perlahan-lahan tanganku merayap geser celana dalam Milla dari tempatnya. Cengkerama halus meredam tanganku untuk selalu menarik kain tipis itu, ada kesangsian dalam diri Milla.

Sesaat saya diam. Dengan tengadah kutatap paras Milla dengan penuh makna dan tidak berapa lama kemudian Milla mengangkut bokongnya memuluskan saya membebaskan kain pertahanan paling akhir Milla serta lemparkannya ke lantai kamar itu. Dengan cara cepat Milla tutup wilayah selangkangannya dengan ke-2  tangan. Perlahan-lahan kutarik ke-2  tangan itu dan terkuaklah benda yang sampai kini jadi angan-angan tiap lelaki.

"Mas.. apa yang kau kerjakan.. Ohh.." suara Milla terbendung sewaktu lidahku mulai sapu wilayah kewanitaannya secara lembut, saya tahu dia merasai kesan yang demikian cantik waktu itu.

Desahan kecil keluar mumut Milla mendampingi sapuan lidahku yang basah. Saya lebih tegang, lama saya memainkan hati Milla lewat sapuan dan jilatan lidahku, kadang-kadang gigitan kecil meningkatkan kesan yang tida taranya buat Milla dan ini yang pertama ia alami dari lelaki.

".. Suu.. .. Mas.. .. hh.. saya nggak kuat.."

Kurasakan tangan Milla menarik bahuku untuk tinggalkan selangkangannya, aku juga beringsut naik sekalian selalu menyapukan lidahku ke atas kulitnya yang halus. Sekarang badan kami sejajar, kurasakan penisku menjejal di atas perut Milla, kembali kukecup bibirnya yang terbuka. Sekejap lama waktunya kami sama sama berpandangan dengan demikian dekat, sama sama minta penjelasan kedua-duanya. Meskipun pengin meletus rasanya, saya tidak mau mengambil suatu hal yang saya harapkan dari Milla dengan paksakan.

"Milla sayang.. saya.. sayang kamu.."

"Mas Rey.." Milla mulai mengendurkan ke-2  kakinya dan saya memahami kalau dia siap menerimaku buat masuk dianya sendiri.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan kuposisikan senjataku benar di depan vaginanya, gesekan lambat mulai sentuh kulit vagina yang banyak bulu-bulu lembut itu. Milla pejamkan matanya dan merengkuh kuat bahuku seperti takut buat ditinggal. Dengan berhati-hati ku pencet bokongku, perlahan-lahan senjataku menyodok masuk menggesek bibir vagina yang telah basah oleh lendir kepuasan, tidak beberapa lama kemudian kurasakan senjataku terhenti suatu hal yang tipis.

"Ohh.. Mass.." pada akhirnya dengan sedikit penekanan kecil amblaslah senjataku di dalam lubang sorgawi Milla yang semakin dekat serta sempit. Sekejap kudiamkan benda itu di dalam sana, kusaksikan paras Milla terpejam memeras rasakan suatu hal terjadi di dianya sendiri.

"Milla sayang.. saya menyintaimu.."

Kembali kukecup bibir wanita ini serta dengan benar-benar lambat saya mulai membawa bokongku.

"Tidak boleh.. Mas.." Milla barangkali merasai ada yang raib dari dirinnya waktu kuangkat penisku menjauhi Vaginanya.

"Sabar sayang.. saya ngga ke mana.." lalu dengan perlahan juga kudorong kembali bokongku menghimpit selangkangannya.

Dengan irama yang teratur kudorong serta kutarik bokongku dari selangkangan Milla. Dengan sedikit merasa sakit selanjutnya Milla rasakan kepuasan dari gesekan untuk gesekan di antara penisku dengan vaginanya. Malam itu kami sungguh-sungguh merasai suatu hal yang elok berdua. Hentakan untuk hentakan diringi dengan desahan yang keluar mulut kami menyertai suara embusan AC kamar hotel itu. Malam itu kami menumpahkan rasa cinta yang sampai kini menggebu-gebu dan selanjutnya badan kami terkulai lemas seusai rasakan orgasme yang tidak ada taranya.

"Terima kasih Milla sayang.."

"Thanks pun Mas Rey.." malam itu kami tidur dengan berangkulan sampai pagi, seolah tidak akan dipisahkan kembali.

Sejak mulai itu saya dan Milla kerap lakukan kembali perihal itu tiap-tiap ada peluang serta pertalian kamipun semakin makin bertambah dekat saja. Kadangkala kami melaksanakannya pada tempat kostnya Milla, sering juga Milla mengunjungiku dirumahku dan kami tumpahkan keinginan cinta kami dari sana.

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Ayu

Seperti rata-rata sore itu setelah pulang dari kantor saya lebih dahulu ke kampusnya Milla untuk mengantarkan pulang ke arah tempat kosnya. Sesampai disitu kusaksikan Milla duduk tungguku dengan didampingi Anna.

"Hai..!" saya jalan mendekati mereka berdua sekalian mengangkat tangan.

"Eh.. Mas Rey.. tumben lama Mas?" Milla berdiri sekalian lihat menuju kedatanganku

"Sorry.. barusan Mas Rey disapa bos dahulu sebelumnya pulang, Eh.. Anna apa kabarnya? Alfi belum ada?"

"Baik Mas, ah tidak kok, Anna kembali menunggu Mas Rey kok." jawab Anna yang berdiri ikuti Milla dan jalan mendatangiku.

"Iya Mas.., Mas Alfi tuturnya nggak dapat jemput Anna, jadi ya Anna turut kita" makin Milla memaparkan

"Ya telah!, marilah dech.."

Dengan lumayan bingung pada akhirnya saya selekasnya ke arah mobil di parkir universitas dengan di turuti oleh Milla serta Anna di belakangku. Rata-rata Alfi lebih dahulu dariku jemput Anna pulang kuliah namun kesempatan ini nyatanya Anna turut denganku. Komplek tempat Anna tinggal benar-benar sama dengan rumahku.

Sore itu Anna benar-benar rada pendiam dari umumnya dan dilihat ada suatu yang lainnya yang seolah diumpetkan dari dianya sendiri.

Ada raut kegalauan di raut muka Anna yang terkadang kusaksikan lewat kaca kecil di depan mobilku. Kadangkala dia tajam menatapku seolah pengin sampaikan suatu tetapi selesai lama menatapku. Selanjutnya dia menunduk dengan menghela napas panjang seolah pengin hilangkan berat beban yang menjepitnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

"Eh..perlahan-lahan donk Mas, kelak sangat kembali seperti kemaren" mendadak Milla pecahkan ingatan yang berada di benakku.

"Oh ya, telah pengin nyampe ya?", perlahan-lahan saya stop dimuka sebuah rumah tempat kos-kosannya Milla.

"Berkunjung dahulu Mas ya? "

"Ya.. Mas Rey sich terserah Anna, bagaimana?" sembari saya balik menengok menuju Anna yang seperti baru sadar dari lamunannya.

"Aduh.. sorry dech Mill, gua pengen cepat balik niih"

"Ya telah dech sampai esok ya!, daah Mas Rey" Milla bergerak menjauh dan angkat tangannya.

"Ann, berpindah depan ya?". Tanpa ada menjawab Anna keluar mobil serta masuk kembali untuk berpindah di depan gantikan tempat duduk Milla awal mulanya, disampingku. Perlahan-lahan mobilku bergerak kembali tinggalkan tempat kosnya Milla.

"Asyik donk Ann, tidak lama lagi Anna jadi kawin sama Alfi" di perjalanan saya usaha merusak tempat tinggal Anna.

"Tinggal satu minggu kembali kan?" tambahku kembali

"Iya Mas.."

"Lho kok calon pengantin kok lemas begitu, cerah donk!" Anna kembali diam serta cuman tersenyum perlihatkan wujud bibirnya yang halus.

Harum wangi-wangian yang dimanfaatkan Anna bergabung dengan keringat yang jadi kering tercium menghidupkan insting kelelakianku, Anna demikian elok ini hari. Bebatan kaos berlengan pendek menempel ketat memperlihatkan sepasang bukit yang menggumpal di dadanya. Benda itu memanglah tidak sebesar milik Milla namun itu juga cukup membikin lelaki pengin menyentuhnya.

Milla cukup merebahkan jok mobil yang ditempatinya dengan kaki yang sama sama bersilang. Maka dari itu belahan paha mulusnya dengan lepas menghias ujung mataku yang sering melirik ke situ. Ketika itu nampaklah ingatan gilaku supaya dapat mencucurkan keinginanku dalam badan sensual disampingku ini. Walau sebenarnya saya tahu dia kawan dekat Milla pujaan hatiku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama